Jadwal
Pendaftaran Seleksi Penerimaan CPNS Tahun 2019/2020 Kota Bogor serta Persyaratan Formasi dan Kouta Rekrutmen / Penerimaan CPNS Tahun
2019/2020 Kota Bogor merupakan posting yang saat ini sedang populer, oleh
karena itu mudah-mudahan info berikut ini dapat membantu Anda yang
membutuhkannya.
Perlu diketahui bahwa Jadwal
Pendaftaran Seleksi Penerimaan CPNS Tahun 2019/2020 Kota Bogor sama halnya dengan
kabupaten lainnya yakni sesuai dengan ketetapan yang dapat dilihat secara
langsung dalam laman https://sscn.bkn.go.id/. Adapun Persyaratan Formasi dan Kouta
Rekrutmen / Penerimaan CPNS Tahun 2019/2020 Kota Bogor masih didominasi kebutuhan
akan tenaga guru (pendidikan) dan tenaga kesehatan. Supaya tidak terjebak
tentang kuota CPNS Tasikmalaya silahkan akses sendiri laman https://sscn.bkn.go.id/ dan menpan.go.id
Anda tertarik mengikuti
Pendaftaran Seleksi Penerimaan CPNS Tahun 2019/2020 di Kota Bogor Provinsi Jawa
Barat ? Berikut ini Informasi tentang Kota
Bogor Provinsi Jawa Barat. Kota Bogor
merupakan salah satu kota yang terletak di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota
ini terletak 54 km sebelah selatan Jakarta, dan wilayahnya berada di
tengah-tengah wilayah Kabupaten Bogor. Luasnya 21,56 km², dan jumlah
penduduknya 1.030.720 jiwa (2013). Kota Bogor dikenal sebagai kota
hujan karena memiliki curah hujan tahunan yang lebih tinggi dari daerah lain di
Indonesia. Curah hujan rata-rata pertahun di Bogor adalah 3.500 hingga 4.000
milimeter. Hampir setiap hari turun hujan di kota ini dalam setahun (70%)
sehingga dijuluki "Kota Hujan". Pada masa kolonial Belanda Bogor
dikenal dengan nama Buitenzorg (berarti "tanpa kecemasan"
atau "aman tenteram").
Bogor (berarti
"enau") telah lama dikenal dijadikan pusat pendidikan dan penelitian
pertanian nasional. Di sinilah berbagai lembaga dan balai-balai penelitian
pertanian dan biologi berdiri sejak abad ke-19. Institut Pertanian Bogor,
berdiri sejak awal abad ke-20. Hari jadi Kabupaten Bogor dan Kota Bogor
diperingati setiap tanggal 3 Juni, karena tanggal 3 Juni 1482 merupakan hari
penobatan Prabu Siliwangi sebagai raja dari Kerajaan Pajajaran
Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta telah menetapkan Kota Bogor sebagai salah satu Kota penyangga kota
Jakarta. Hal ini disebabkan karena terlalu padatnya kota Jakarta untuk
menampung semua aktivitas pemerintahan, perdagangan, dan industri. Ada
beberapa hal yang menarik dari Kota Bogor, kota ini ini memiliki
sistem government yang cukup baik didukung dengan penggunaan webGIS
yang mudah digunakan. Berikut ini adalah rincian Profil Kota Bogor. Dan
pada Tahun 2016 Kota Bogor menjadi pemenang "We Love Cities and The Most
Lovable City in The World" oleh WWF (World Wide Fund for Nature)
Gambaran Konstelasi Wilayah
Kondisi Fisik
Kota Bogor terletak antara
106° 48' BT dan 6° 26' LS, dengan ketinggian 190 sampai 330mdari permukaan
laut. Udaranya relatif sejuk dengan suhu udara rata-rata setiap bulannya adalah
26°C dan kelembaban udaranya kurang lebih 70%. Suhu rata-rata terendah di Bogor
adalah 21,8°C, paling sering terjadi pada
Bulan Desember dan Januari. Arah mata angin dipengaruhi
oleh angin muson. Bulan Mei sampai Maret dipengaruhi angin muson
barat.
Kemiringan Kota Bogor
berkisar antara 0–15% dan sebagian kecil daerahnya mempunyai kemiringan antara
15–30%. Jenis tanah hampir di seluruh wilayah adalah latosol coklat
kemerahan dengan kedalaman efektif tanah lebih dari 90 cm dan tekstur
tanah yang halus serta bersifat agak peka terhadap erosi. Bogor terletak
pada kaki Gunung Salak dan Gunung Gede sehingga sangat kaya
akan hujan orografi. Angin laut dari Laut Jawa yang membawa
banyak uap air masuk ke pedalaman dan naik secara mendadak di wilayah Bogor
sehingga uap air langsung terkondensasi dan menjadi hujan. Keunikan iklim
lokal ini dimanfaatkan oleh para perencana kolonial Belanda dengan menjadikan
Bogor sebagai pusat penelitian botani dan pertanian, yang
diteruskan hingga sekarang.
Batas Wilayah Kota Bogor
·
Utara : Kecamatan Sukaraja, Kecamatan
Bojong Gede dan Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor
·
Selatan: Kecamatan Cijeruk dan Kecamatan
Caringin Kabupaten Bogor
·
Timur : Kecamatan Sukaraja dan
Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor
·
Barat : Kecamatan Kemang dan Kecamatan
Dramaga Kabupaten Bogor
Administrasi
Secara administartif Kota
Bogor terdiri dari 6 wilayah kecamatan, 31 kelurahan dan 37 desa, 210 dusun,
623 RW, 2712 RT.
Luas Kecamatan :
·
Kecamatan Bogor
Utara
: 1.772 ha
·
Kecamatan Bogor
Selatan : 3.081 ha
·
Kecamatan Bogor
Tengah : 813 ha
·
Kecamatan Bogor
Barat
: 3.285 ha
·
Kecamatan Bogor Timur
: 1.015 ha
·
Kecamatan Tanah
Sareal
: 1.884 ha
b. Fungsi
Utama dan Pendukung
Peran dan fungsi Kota Bogor
dipengaruhi oleh potensi dan kemampuan tumbuh dan berkembangnya Jakarta sebagai
ruang tempat kehidupan dan penghidupan warga kota dan sekitarnya serta arahan
kebijakan penataan ruang regional seperti RTRWN, RTRWP Jawa Barat, Perpres
Jabodetabekpunjur dan RTRW Kabupaten Bogor sebagai wilayah tetangga.
Berdasarkan tipologi
(besarkan dan fungsi utama) kota di Indonesia tahun 2015, besaran Kota Bogor
adalah kota besar dengan fungsi kota sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), yang
didominasi kegiatan industri, permukiman, perdagangan, dan jasa. Dalam hal ini,
PWK Kota Bogor mencakup Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur,
dan Kota Sukabumi. Dampak dari PKW menimbulkan interaksi antara Kota Bogor
dengan kota disekitarnya.
Ke arah Jakarta, Tangerang,
Depok, dan Bekasi. Karena didukung dengan aksesibilitas yang baik dan lengkap
(jalan tol, jaringan rel kereta api, dan jalan raya utama), interaksi yang
terjadi antara lain, arus distribusi barang dan jasa dan arus kegiatan
perdagangan. Selain itu, terjadi arus pergerakan manusia yang masuk dan keluar
Kota Bogor yang besar tiap harinya.
Ke arah Kabupaten Cianjur,
Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bogor, dan Kota Sukabumi. Karena didiukung dengan
aksesibilitas yang kurang baik dan kurang lengkap (jaringan rel kerta api dan
jalan raya utama), interaksi yang terjadi adalah arus ditribusi barang dan jasa
(komoditi utama pertanian) dan arus kegiatan yang lain. Selain itu, terjadi
arus pergerakan manusia yang migrasi ke Kota Bogor yang besar tiap harinya.
Kota Bogor dalam konteks
regional memiliki fungsi sebagai kota penyangga DKI Jakarta yang merupakan
ibukota negara. Hal ini dikarenakan posisi Kota Bogor yang sangat dekat dengan
Kota Jakarta, jaraknya sebesar 59 km. Sehingga, secara langsung maupun
tak langsung, Kota Bogor terkena dampak perkembangan ibukota yang sangat pesat
sehingga juga mempengaruhi perkembangan Kota Bogor.
Sebagai KSN, kawasan
Kota Bogor yang merupakan bagian dari Jabodetabekpunjur mempunyai peran sebagai
pusat pengembangan kegiatan perekonomian wilayah dan nasional sekaligus sebagai
kawasan konservasi air dan tanah serta keanekaragaman hayati yang dapat
menjamin tingkat kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakatnya. Secara
geopolitik, kawasan Jabodetabekpunjur merupakan potret dari sistem negara.
Keberhasilan pengelolaan pembangunan di Jabodetabekpunjur merupakan cerminan
keberhasilan pembangunan di Indonesia. Dengan demikian, kawasan
Jabodetabekpunjur perlu dikelola dengan baik, karena kedua fungsi utama yang
sering didikotomikan, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi lingkungan berada pada
kawasan ini.
Dengan mempertimbangkan
perkembangan kota-kota di wilayah Jabodetabekpunjur dan potensi pengembangan
internal Kota Bogor kedepan yang akan menjadi kekhasan dan keunggulan
kompetitif maka fungsi unggulan Kota Bogor diarahkan pada :
1. Jasa, pengembangan
diarahkan kepada kegiatan jasa pendidikan, penelitian, akomodasi, konvensi,
kesehatan. Jasa tersebut baik untuk melayani kebutuhan penduduk Kota Bogor
maupun untuk penduduk sekitarnya dalam kapasitasnya sebagai bagian dari PKN.
2. Pariwisata, pengembangan
kegiatan wisata diarahkan kepada wisata kuliner, belanja, budaya, iptek,
rekreasi dan hiburan.
3. Perdagangan, fokus
pengembangan diarahkan kepada pengembangan sentra agribisnis, otomotif, elektronik
untuk melayani penduduk internal maupun eksternal Kota Bogor.
4. Perumahan, jenis
kegiatan perumahan yang dikembangkan di Kota Bogor adalah jenis perumahan
dengan KDB rendah.
c.
Rona Kondisi Eksisting
Penggunaan
Lahan
Dari segi pola penggunaan
lahan, dengan luas wilayah Kota Bogor 11.696,05 ha. Kawasan tersebut dapat
dibagi menjadi dua kategori yaitu kawasan terbangun dan kawasan tidak
terbangun. secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut.
- Kawasan terbangun yang
mencakup kawasan perumahan, permukiman, fasilitas kesehatan, fasilitas
pendidikan, fasilitas peribadatan, fasilitas olahraga, fasilitas umum,
industri, komplek militer, kantor pemerintahan, jasa, perdagangan campuran.
Luas kawasan terbangun adalah 5.340,40 ha. Luas kawasan permukiman dan
perumahan adalah 4.617,26 ha atau sekitar 39,47%, fasilitas sosial dan
fasilitas lainnya menempati luas 250,25 ha atau 2,14%. Kawasan indutri, jasa,
dan perdagangan campuran menempati luas 362,35 ha atau sekitar 3,10%.
kompleks militer dan kantor pemerintahan menempati luas 110,54 ha atau 0,95 %.
- Kawasan tidak terbangun
yang mencakup hutan kota, kebun, ladang, sawah, semak, taman, tanah kosong,
TPU, kolam, situ, dan sungai. Luas kawasan tidak terbangun ini adalah 6.355,65
ha. Kawasan tidak terbangun yang merupakan kawasan hijau yang mencakup hutan
kota, kebun, ladang, sawah, semak, taman menempati luas 5.111,31 ha atau
45,12%. Sedangkan untuk kawasan tidak terbangun yang berbentuk kawasan biru
yang mencakup kolam, situ dan sungai menempati luas 235,32 ha atau 2,01%.
Sedangkan sisanya adalah tempat pemakaman umum yang menempati luas 141,76 ha
atau 1,21% dan tanah kosong seluas 867,27 ha atau 7,42%
Kependudukan
Berdasarkan data BPS Kota
Bogor, rata-rata pertambahan penduduk di masing-masing kecamatan adalah pada
tahun 2015. Penduduk Kota Bogor pada tahun 2014 terdapat sebanyak
1.030.720 jiwa, yang terdiri atas 523.479 laki-laki dan 507.241 perempuan.
Dibandingkan dengan tahun 2013, jumlah penduduk Kota Bogor pada tahun 2014
bertambah sebanyak 17.701 jiwa, atau meningkat sebesar 1,75%. Dengan luas
wilayah 118,50 km2, kepadatan penduduk di Kota Bogor pada tahun 2014 mencapai
8.698 jiwa/km2.
Ekonomi
|
Kota Bogor memposisikan
sektor perdagangan menjadi salah satu sektor ekonomi yang menunjang pendapatan
wilayah. Secara umum perkembangan ekonomi Kota Bogor dapat dilihat dari laju
pertumbuhan PDRB menurut lapangan usaha atas dasar harga konstan. Apabila dilihat
pada grafik diatas, didapatkan point tertinggi pada pedagang kecil terus
bertambah dari tahun ke tahun. Salah satu indikator ekonomi yang penting
untuk menggambarkan kemakmuran masyarakat secara makro adalah bila dilhat
perkapita penduduk, semakin tinggi nilainya semakin baik kesejahteraan di suatu
wilayah yang bersangkutan.
Nilai PDRB Kota Bogor
Besaran nilai PDRB atas
dasar harga secara konstan naik dari tahun ke tahun sekitar Rp 2.000.000,00.
Laju pertumbuhan Kota Bogor tahun 2013 adalah sebesar 5,68%. Struktur ekonomi
di Kota Bogor tahun 2013 masih tetap di dominasi oleh sektor perdagangan,
hotel, dan restaoran dengan kontribusi sebesar 35,76%, diikuti oleh sektor
industri pengolahan sebesar 27,48%. Sedangkan, sektor pertanian merupakan
kontributor terendah dengan sumbangan sebesar 0,17%.
Kota Bogor merupakan salah
satu kawasan di Tatar Sunda yang kaya akan sumber daya arkeologis dari
berbagai periode budaya. Peninggalan-peninggalan tersebut antara lain
berasaldari masa prasejarah hingga ke periode-periode budaya berikutnya,
seperti masa klasik, masa Islam, serta dari masa pengaruh Eropa. Untuk
perrkembangannya masyarakat, Kota Bogor memiliki dinamika kehidupan yang sangat
beragam. Namun, secara umum dapatlah dilihat dua corak utama, yaitu masyarakat
asli Kota Bogor (masyarakat tradisional) yang masih mempertahankan kebudayaan
Sunda dan masyarakat kota yang mulai mengembangkan budaya perkotaan, namun
masih mendapat pengaruh budaya Sunda akibat intensnya interaksi antar
masyarakat.
Pariwisata
Pariwisata memiliki daya
tarik dan penunjang tersendiri sebagai Identitas Kota. Salah satunya, Kebun
Raya Bogor yang merupakan kebun raya paling tua di Asia,dan telah dikembangkan
sejak zama Kerajaan Sunda Kelapa. Disini, banyak sekali ragam flora dan fauna
yang bisa diamati. Selain itu bogor memiliki banyak tempat wisata berupa museum
dan taman yang menunjang nilai edukasi, wisata hiburan, wisata kuliner, dan
wisata belanja.
d. Sarana dan
Prasarana (Infrastruktur)
Fasilitas pendidikan yang
ada di Kota Bogor pada Tahun 2012 terdiri atas SD 288 unit, SMP 113 unit, dan
SMA 47 unit dan SMK 74 unit. Pemenuhan kapasitas bagi setiap fasilitas diukur
dari banyaknya anak usia sekolah yang harus ditampung. Fasilitas Kesehatan yang
ada di Kota Bogor pada Tahun 2012 terdiri atas 12 Rumah Sakit, 24 unit
Puskesmas, 117 balai pengobatan, 1703 unit Praktik Dokter, 119 unit Apotek, dan
24 unit Laboraturium Kesehatan.
Fasilitas Peribadatan yang
ada di Kota Bogor pada Tahun 2012 terdiri atas 751 Masjid, 610 Musholla, 64
Gereja Protestan, 8 Gereja Katolik, 3 Pura, 9 Vihara.
Fasilitas Olahraga yang
ada di Kota Bogor pada Tahun 2012 terdiri atas 35 Gedung Olahraga dan 607
Lapangan Olahraga.
Fasilitas Pemadam Kebakaran yang
ada di Kota Bogor pada Tahun 2012 terdiri atas 3 Pos Pemadaman yang berada di
Bogor Timur, Utara dan Barat, 16 unit Mobil Pemadam Kebakaran, 86 Petugas Pemadam
Kebakaran
Untuk fasilitas dan utilitas
di Kota Bogor dapat dikatakan sudah lengkap dan cukup memadai untuk memenuhi
kebutuhan dasar masyarakat meski ada beberapa kekurangan seperti pada sarana
transportasi dan prasarana drainase. Adapun Infrastruktur penunjang di Kota
Bogor adalah
1. Tol Bogor Ringroad
2. Kawasan Terpadu Tulak
3. Rumah Susun Sewa (Menteng
Bogor Barat)
4. Sebanyak 2 Terminal
(Penduduk dan Pengangkutan Barang)
5. Sarana Jalan Negara,
Jalan Provinsi, dan Jalan Kota. Untuk jaringan jalan, hampir semua
jalan di wilayah Kota Bogor sudah diaspal. Hingga tahun 2014, panjang jalan
yang sudah diaspal mencapai 90,69%. Namun, jalan beton hanya sekitar 2,10% dan
sisanya masih kerikil dan tanah. Jalan dengan kondisi baik mencapai 47,40%,
kondisi sedang mencapai 40,79% dan sisanya 11,81% dalam kondisi rusak ringan
hingga berat. Jalan di Kota Bogor memiliki panjang 621.151 km, dengan
mayoritas keadaan jalan cukup baik.
e. Gambaran Potensi
dan Masalah
Berdasarkan RTRW Kota
Bogor Tahun 2011-2031 dan beberapa sumber literatur, beberapa gambaran potensi
dan masalah yang terjadi adalah.
1. Masalah Prospek
Pengembangan Struktur Wilayah
Terjadinya pengelompokan
atau pemusatan fasilitas pada daerah tengah sehingga timbul disparitas
pembangunan. Bogor pada dasarnya merupakan kota yang berkembang cepat dan
hanya menyediakan sedikit ruang untuk perkembangannya. Sangat tidak
memungkinkan untuk membangun lebih lanjut tempat tinggal berupa perumahan yang
akan menghabiskan lahan tanpa bersaing dengan pembangunan ekonomi yang
sama-sama berkembang pesat.
2. Masalah Jaringan
Prasarana Transportasi
Kemacetan yang berasa di
beberapa titik simpul transportasi karena merupakan jalan utama dan kepadatan
pemusatan fasilitas. Pada umumnya terjadi di sekitar pasar atau kawasan
pertokoan dengan penataan sirkulasi keluar dan masuknya kendaraan yang
bersinggungan langsung dengan kendaraan yang memiliki intensitas sangat tinggi.
3. Masalah Daerah Rawan
Bencana
Rawan bencana yang terdapat
di Kota Bogor adalah rawan bencana longsor dan rawan bencana banjir. Terdapat
beberapa kawasan yang berpotensi mengalami bencana tersebut seperti: daerah
yang sering longsor umumnya di sekitar tebing sungai, sedangkan daerah yang
rawan banjir hanya merupakan titik genangan yang tersebar pada setiap
kecamatan. Untuk kawasan rawan kebakaran terutama di kawasan permukiman padat,
di mana jarak antar rumah berdempetan dengan akses jaringan jalan yang minim.
f. Potensi yang
dapat dikembangkan
1. Pengembangan
Pariwisata
Bogor memiliki tempat wisata
yang bermacam-macam, dengan aksesbilitas bogor dengan ibukota yang dekat
tentunya menjadi point plus dalam pengembangan, salah satu pintu masuk
utama wisatawan internasional, merupakan salah satu peluang untuk pengembangan
pariwisata.
2. Pengembangan Sektor
Ekonomi
Kecamatan dengan
potensi pertanian terbesar adalah Kecamatan Bogor Selatan, kecamatan
dengan potensi industri terbesar adalah Kecamatan Bogor Utara,
kecamatan dengan potensi perdagangan, hotel, dan restoran serta
kepadatan penduduk dan potensi perdagangan terbesar adalah Kecamatan Bogor
Tengah. Kecamatan Bogor Tengah merupakan kecamatan dengan fungsi pelayanan
karena dapat memenuhi ketiga fungsi pelayanan wilayah yaitu fungsi permukiman
yang ditunjukkan dengan kepadatan tertinggi, fungsi perekonomian yang
ditunjukkan dengan potensi perdagangan, hotel dan restoran yang tertinggi dan
fungsi pelayanan yang ditunjukkan dengan ketersediaan fasilitas umum
terlengkap. Didapatkan bahawasannya, kecamatan yang berpotensi untuk
dikembangkan adalah Kecamatan Tanah Sareal, karena selain wilayahnya luas,
berdasarkan peringkat potensi yang dimiliki hampir semuanya menduduki peringkat
menengah ke atas.
Berikut ini adalah daftar nama-nama Kecamatan, Desa/Kelurahan
dan nomor kode pos (postcode / zip code) pada Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat
(Jabar).
1. Kecamatan Bogor Barat
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Bogor Barat di Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat (Jabar) :
- Kelurahan/Desa Menteng (Kodepos : 16111)
- Kelurahan/Desa Cilendek Barat (Kodepos : 16112)
- Kelurahan/Desa Cilendek Timur (Kodepos : 16112)
- Kelurahan/Desa Curug (Kodepos : 16113)
- Kelurahan/Desa Curug Mekar (Kodepos : 16113)
- Kelurahan/Desa Semplak (Kodepos : 16114)
- Kelurahan/Desa Bubulak (Kodepos : 16115)
- Kelurahan/Desa Situ Gede (Kodepos : 16115)
- Kelurahan/Desa Balungbang Jaya (Kodepos : 16116)
- Kelurahan/Desa Margajaya (Kodepos : 16116)
- Kelurahan/Desa Loji (Kodepos : 16117)
- Kelurahan/Desa Sindangbarang (Kodepos : 16117)
- Kelurahan/Desa Gunungbatu (Kodepos : 16118)
- Kelurahan/Desa Pasir Mulya (Kodepos : 16118)
- Kelurahan/Desa Pasir Jaya (Kodepos : 16119)
- Kelurahan/Desa Pasir Kuda (Kodepos : 16119)
2. Kecamatan Bogor Selatan
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Bogor Selatan di Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat (Jabar) :
- Kelurahan/Desa Bondongan (Kodepos : 16131)
- Kelurahan/Desa Cikaret (Kodepos : 16132)
- Kelurahan/Desa Empang (Kodepos : 16132)
- Kelurahan/Desa Batutulis (Kodepos : 16133)
- Kelurahan/Desa Cipaku (Kodepos : 16133)
- Kelurahan/Desa Lawang Gintung (Kodepos : 16134)
- Kelurahan/Desa Pakuan (Kodepos : 16134)
- Kelurahan/Desa Mulyaharja (Kodepos : 16135)
- Kelurahan/Desa Pamoyanan (Kodepos : 16136)
- Kelurahan/Desa Ranggamekar (Kodepos : 16136)
- Kelurahan/Desa Genteng (Kodepos : 16137)
- Kelurahan/Desa Muarasari (Kodepos : 16137)
- Kelurahan/Desa Harjasari (Kodepos : 16138)
- Kelurahan/Desa Kertamaya (Kodepos : 16138)
- Kelurahan/Desa Bojongkerta (Kodepos : 16139)
- Kelurahan/Desa Rancamaya (Kodepos : 16139)
3. Kecamatan Bogor Tengah
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Bogor Tengah di Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat (Jabar) :
- Kelurahan/Desa Pabaton (Kodepos : 16121)
- Kelurahan/Desa Paledang (Kodepos : 16122)
- Kelurahan/Desa Gudang (Kodepos : 16123)
- Kelurahan/Desa Cibogor (Kodepos : 16124)
- Kelurahan/Desa Ciwaringin (Kodepos : 16124)
- Kelurahan/Desa Kebon Kelapa (Kodepos : 16125)
- Kelurahan/Desa Panaragan (Kodepos : 16125)
- Kelurahan/Desa Babakan Pasar (Kodepos : 16126)
- Kelurahan/Desa Babakan (Kodepos : 16128)
- Kelurahan/Desa Sempur (Kodepos : 16129)
- Kelurahan/Desa Tegal Panjang (Kodepos : 16129)
4. Kecamatan Bogor Timur
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Bogor Timur di Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat (Jabar) :
- Kelurahan/Desa Tajur (Kodepos : 16141)
- Kelurahan/Desa Sukasari (Kodepos : 16142)
- Kelurahan/Desa Baranangsiang (Kodepos : 16143)
- Kelurahan/Desa Katulampa (Kodepos : 16144)
- Kelurahan/Desa Sindangrasa (Kodepos : 16145)
- Kelurahan/Desa Sindangsari (Kodepos : 16146)
5. Kecamatan Bogor Utara
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Bogor Utara di Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat (Jabar) :
- Kelurahan/Desa Cibuluh (Kodepos : 16151)
- Kelurahan/Desa Tegal Gundil (Kodepos : 16152)
- Kelurahan/Desa Bantarjati (Kodepos : 16153)
- Kelurahan/Desa Tanah Baru (Kodepos : 16154)
- Kelurahan/Desa Cimahpar (Kodepos : 16155)
- Kelurahan/Desa Ciluar (Kodepos : 16156)
- Kelurahan/Desa Ciparigi (Kodepos : 16157)
- Kelurahan/Desa Kedunghalang (Kodepos : 16158)
6. Kecamatan Tanah Sareal
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Tanah Sareal di Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat (Jabar) :
- Kelurahan/Desa Tanah Sareal (Kodepos : 16161)
- Kelurahan/Desa Kebon Pedes (Kodepos : 16162)
- Kelurahan/Desa Kedung Badak (Kodepos : 16164)
- Kelurahan/Desa Kedung Jaya (Kodepos : 16164)
- Kelurahan/Desa Kedung Waringin (Kodepos : 16164)
- Kelurahan/Desa Sukadamai (Kodepos : 16165)
- Kelurahan/Desa Sukaresmi (Kodepos : 16165)
- Kelurahan/Desa Cibadak (Kodepos : 16166)
- Kelurahan/Desa Kencana (Kodepos : 16167)
- Kelurahan/Desa Mekarwangi (Kodepos : 16168)
- Kelurahan/Desa Kayumanis (Kodepos : 16169)
Untuk Jadwal Pendaftaran Seleksi Penerimaan CPNS Tahun 2019/2020 Kota Bogor dapat dilihat secara langsung dalam laman https://sscn.bkn.go.id/. Adapun Persyaratan Formasi dan Kouta Rekrutmen / Penerimaan CPNS Tahun 2019/2020 Kota Bogor masih didominasi kebutuhan akan tenaga guru (pendidikan) dan tenaga kesehatan silahkan akses sendiri laman https://sscn.bkn.go.id/ dan menpan.go.id
EmoticonEmoticon