Anda sedang membaca info Ini
Lima Pedoman Dalam Rekrutmen CPNS tahun
2018. Pemerintah melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Regormasi Birokrasi (KemenPAN RB) kembali membuka penerimaan calon pegawai
negeri sipil (CPNS) pada Juli mendatang. Penerimaan ini khusus untuk mengisi
kebutuhan pegawai di pemerintahan daerah, baik kabupaten/kota atau provinsi.
Hal itu diungkapkan oleh
Menpan RB Asman Abnur saat peresmian Excelso Coffee Shop di SPBU Vitka, Tiban,
Batam, Senin (18/7/2018).
Asman sendiri belum bisa memastikan berapa jumlah CPNS yang akan direkrut kali ini karena hal itu masih dikaji di Kemenpan.
Asman sendiri belum bisa memastikan berapa jumlah CPNS yang akan direkrut kali ini karena hal itu masih dikaji di Kemenpan.
"Usulan dari seluruh
daerah sudah masuk, kita sedang kaji kebutuhannya," kata Asman.
Asman sendiri menegaskan,
tidak semua usulan tersebut dikabulkan karena ada lima hal yang menjadi pedoman
dalam rekrutmen CPNS saat ini. Berikut ini Lima
Pedoman Dalam Rekrutmen CPNS tahun 2018
1.
Rekrutmen CPNS tahun 2018 hanya untuk Pengisian
Kekosongan
Rekrutmen
kali ini diutamakan untuk mengisi kekosongan PNS yang pensiun, meninggal dunia,
mengundurkan diri atau karena masalah lainnya.
Dari
seluruh Indonesia, kata Asman, ada sekitar 220 ribu kekosongan PNS.
Kendati
demikian, tidak seluruh kekosongan ini diisi 100 persen karena pemerintah
menetapkan pertumbuhan minus PNS.
2.
Rekrutmen CPNS tahun 2018 disesuikan
dengan Kemampuan Anggaran
Rekrutmen
CPNS akan disesuaikan dengan kemampuan anggaran, terutama anggaran daerah agar
belanja pemerintah untuk pegawai tidak justru membebeani APBD.
"Kalau
PNS-nya kebanyakan, kasihan nanti rakyat, APBD hanya tersedot untuk belanja
pegawai," katanya.
3. Formasi berbasis potensi
Asman
mengatakan, formasi penerimaan CPNS untuk di daerah harus disesuaikan dengan
potensi daerah itu sendiri, sehingga penerimaan CPNS ini bisa mengangkat
pertumbuhan ekonomi daerah.
"Jika
sektor andalannya pariwisata, ya, bidang itu yang kita utamakan," katanya.
4.
Rekrutmen CPNS tahun 2018 diutamakan
untuk Tenaga pendidik dan kesehatan
Asman
Abnur juga menegaskan bahwa rekrutmen CPNS kali ini diutamakan untuk tenaga
pendidik dan kesehatan yang di setiap daerah, hampir seluruhnya mengalami
kekurangan.
Masalah
pendidikan dan kesehatan, kata Asman, harus menjadi perhatian utama daerah
karena hal ini menyangkut pembangunan sumber daya manusia ke depan.
5. Dalam Rekrutmen CPNS tahun 2018 Tak Ada
Beking
Asman
juga mengingatkan kepada setiap peserta rekrutmen CPNS bahwa dalam rekrutmen
ini tidak akan ada sistem beking-membeking atau calon titipan.Seleksi akan
dilakukan dengan sistem tes komputer atau dikenal dengan Computer Assisted Test
(CAT) yang langsung bisa dilihat hasilnya setelah ujian.
"Siapapun
tidak akan bisa membantu, termasuk menteri sendiri. Semuanya transparan karena
hasil tes langsung bisa dilihat hari itu juga," kara Asman.
Asman juga mengingatkan agar peserta jangan percaya dengan bujukan siapapun yang menjanjikan akan bisa diterima karena hal itu bohong.
"Kalau
Anda bayar seseorang dengan iming-iming, jangan percaya. Itu bohong
semua," katanya.
Kendati
demikian, kata Asman, dalam seleksi administrasi nanti, akan ada kuota 10
persen bagi peserta tes yang mendapatkan gelar cum laude di perguruan tinggi.
Ini Kanal untuk Pantau Informasi Resmi CPNS 2018
Badan Kepegawaian Nasional
(BKN) kini mulai mempersiapkan infrastruktur yang dibutuhkan, untuk
penyelenggaraan seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2018. Sejauh ini,
pemerintah memang belum mengumumkan secara resmi terkait penerimaan CPNS 2018.
Namun dalam siaran pers
bernomor 008/RILIS/BKN/VI/2018 yang rilis kemarin, Selasa (12/11/2018), BKN
menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan inftastruktur untuk penerimaan CPNS
2018. Di antaranya adalah meningkatkan kapasitas web pendaftaran SSCN, Seleksi
Administrasi, hingga proses Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) dan Seleksi
Kompetensi Bidang (SKB), untuk mengantisipasi banyaknya jumlah pendaftar.
BKN memperkirakan, jumlah
pendaftar CPNS 2018 akan mencapai 8 hingga 10 juta orang. Sistem Helpdesk dan
pengaduan juga akan dilaksanakan dengan lebih efektif, cepat, transparan dan efisien.
"Sistem Helpdesk ini
akan dibuat secara online (yang menyatu dengan web SSCN) maupun offline di
Kantor Pusat BKN dan 14 Kantor Regional BKN," jelas Mohammad Ridwan,
Kepala Biro Humas BKN dalam rilisnya.
Seperti penerimaan
sebelumnya, pelaksanaan SKD dan SKB tetap menggunakan Computer Assisted Test
(CAT) BKN, dengan perbaikan SOP dan pengembangan fitur perangkat lunak.
Pada penerimaan gelombang
ketiga ini, lokasi SKD dan SKB akan berada di 34 provinsi, karena diperkirakan
penerimaan CPNS dimaksudkan untuk penambahan PNS di pusat dan daerah. Hal ini
memperhitungkan jarak dan kendala transportasi peserta.
"Untuk itu BKN sedang
menjajaki kerja sama dengan BKD/BKPSDM/BKPP di seluruh provinsi, kabupaten, dan
kota yang memiliki fasilitas CAT," jelas Mohammad.
"Penjajakan serupa
dilakukan pula dengan pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang memiliki
fasilitas UKG dan UNBK," lanjutnya.
BKN juga menegaskan,
rekrutmen CPNS akan dilakukan secara kompetetif, adil, objektif, transparan,
tidak KKN dan bebas biaya. Oleh karena itu, masyarakat dihimbau untuk
berhati-hati dalam menerima informasi yang berkaitan dengan penerimaan CPNS dan
tidak percaya jika ada pihak yang menjanjikan dapat membantu dalam penerimaan
CPNS.
Informasi resmi penerimaan
CPNS dapat dipantau di web dan kanal informasi Kementerian PAN RB dan BKN. BKN
telah menyediakan beberapa kanal informasi yaitu web www.bkn.go.id, media
sosial twitter.com/BKNgoid, facebook.com/BKNgoid,
instagram.com/BKNgoidOfficial, serta youtube.com/c/BKNgoidOfficial.
1 komentar
Terima kasih atas Infonya
Maaf penyertaan Link Aktif tidak diizinkan